Headlines News :
Home » » Dasar Teori Keamanan Jaringan | Network Security secara umum

Dasar Teori Keamanan Jaringan | Network Security secara umum

Written By Bowo on Monday, September 3, 2012 | 8:30 AM

 
Host/komputer yang terhubung ke network, mempunyai ancaman keamanan  lebih besar daripada host yang tidak terhubung kemana-mana. Dengan mengendalikan network security, risiko tersebut dapat dikurangi. Namun network security biasanya bertentangan dengan network access, yaitu bila network access semakin mudah, maka network security makin rawan, dan bila network security makin baik, network access makin tidak nyaman. Suatu network didesain sebagai komunikasi data highway dengan tujuan meningkatkan akses ke sistem komputer, sementara security didesain untuk mengontrol akses. Penyediaan network security adalah sebagai aksi penyeimbang antara open access dengan security.

            Disini network dikatakan sebagai highway, karena menyediakan akses yang sama untuk semua, baik pengguna normal ataupun tamu yang tidak diundang. Sebagai analogi, keamanan di rumah dilakukan dengan cara memberi kunci di pintu rumah, tidak dengan cara memblokir jalan di depan rumah. Hal seperti ini juga diterapkan pada network security. Keamanan dijaga untuk (setiap) host-host tertentu, tidak langsung pada networknya.

            Keamanan untuk daerah dimana orang saling mengenal, pintu biasanya dibiarkan terbuka . Sedangkan di kota besar, pintu rumah biasanya menggunakan mekanisme keamanan tambahan. Begitu pula yang dilakukan pada network. Untuk jaringan yang menghubungkan host-host yang aman dan dikenal, tingkat keamanan host bisa tidak dijaga terlalu ketat. Bila jaringan terhubung ke jaringan lain yang lebih terbuka, dan membuka peluang akses oleh host yang tidak aman atau tidak dikenal, maka tidak bisa tidak, host-host di jaringan tersebut membutuhkan pengamanan lebih. Ini bukan berarti keterbukaan hanya membawa akibat buruk, sebab banyaknya fasilitas yang ditawarkan dengan keterbukaan jaringan ini merupakan nilai lebih yang  sangat membantu kemajuan network. Jadi network security merupakan harga yang harus dibayar dari kemajuan jaringan komputer.


2.2 Konsep dalam network security

2.2.1 Perencanaan security

            Salah satu problem network security yang paling penting, dan mungkin salah satu yang paling tidak enak, adalah menentukan kebijakan (security policy) dalam network security. Kebanyakan orang menginginkan solusi teknis untuk setiap masalah, berupa program yang dapat memperbaiki masalah-masalah network security. Padahal, perencanaan keamanan yang matang berdasarkan prosedur dan kebijakan dalam network security akan membantu menentukan apa-apa yang harus dilindungi, berapa besar biaya yang harus ditanamkan dalam melindunginya, dan siapa yang bertanggungjawab untuk menjalankan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi bagian tersebut.

Mengenali ancaman terhadap network security

            Langkah awal dalam mengembangkan rencana network security yang efektif adalah dengan mengenali ancaman yang mungkin datang. Dalam RFC 1244, Site security Handbook, dibedakan tiga tipe ancaman :

1.      Akses tidak sah, oleh orang yang tidak mempunyai wewenang.

2.      Kesalahan informasi, segala masalah yang dapat menyebabkan diberikannya informasi yang penting atau sensitif kepada orang yang salah, yang seharusnya tidak boleh mendapatkan informasi tersebut.

3.      Penolakan terhadap service, segala masalah mengenai security yang menyebabkan sistem mengganggu pekerjaan-pekerjaan yang produktif.

Disini ditekankan network security dari segi perangkat lunak, namun network security sebenarnya hanyalah sebagian dari rencana keamanan yang lebih besar, termasuk rencana keamanan fisik dan penanggulangan bencana.

Kontrol terdistribusi

            Salah satu pendekatan dalam network security adalah dengan mendistribusikan tanggung jawab kontrol terhadap segmen-segmen dari jaringan yang besar ke grup kecil dalam organisasi. Pendekatan ini melibatkan banyak orang dalam keamanan, dan berjalan berlawanan dengan prinsip kontrol terpusat.

            Dalam kontrol terdistribusi, informasi dari luar disaring dahulu oleh admin network, kemudian disaring lagi oleh admin subnet, demikian seterusnya, sehingga user tidak perlu menerima terlalu banyak informasi yang tidak berguna. Bila informasi ke user berlebihan, maka user akan mulai mengabaikan semua yang mereka terima.

Menentukan security policy

            Dalam network security, peranan manusia yang memegang tanggungjawab keamanan sangat berperan. Network security tidak akan efektif kecuali orang-orangnya mengetahui tanggungjawabnya masing-masing. Dalam menentukan network security policy, perlu ditegaskan apa-apa yang diharapkan, dan dari siapa hal tersebut diharapkan. Selain itu, kebijakan ini harus mencakup :

1.      Tanggung jawab keamanan network user, meliputi antara lain keharusan user untuk mengganti passwordnya dalam periode tertentu, dengan aturan tertentu, atau memeriksa kemungkinan terjadinya pengaksesan oleh orang lain, dll.

2.      Tanggung jawab keamanan system administrator, misalnya perhitungan keamanan tertentu, memantau prosedur-prosedur yang digunakan pada host.

3.      Penggunaan yang benar sumber-sumber network, dengan menentukan siapa yang dapat menggunakan sumber-sumber tersebut, apa yang dapat dan tidak boleh mereka lakukan.

4.      Langkah-langkah yang harus diperbuat bila terdeteksi masalah keamanan, siapa yang harus diberitahu. Hal ini harus dijelaskan dengan lengkap, bahkan hal-hal yang sederhana seperti menyuruh user untuk tidak mencoba melakukan apa-apa atau mengatasi sendiri bila masalah terjadi, dan segera memberitahu system administrator.
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Try To Advance And Dare To Try - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger